BLORA. Musibah
memang sering muncul secara tiba-tiba tanpa bisa diterka. Itulah yang dialami
keluarga Sukiman, warga Dukuh Soko Desa Kalisari Kecamatan Randublatung Blora.
Sabtu lalu (17/5) sekitar pukul 03.30 WIB pagi hari rumah Sukiman terbakar dan
hal itu sontak membuat warga desa di tengah hutan jati tersebut panik.
Dengan peralatan seadanya, saudara dan
tetangga membantu memadamkan api dengan mengambil air dari sungai yang tidak
jauh dari tempat kejadian. Namun karena rumah terbuat dari kayu maka api pun
dengan cepat menghanguskan semua bangunan rumah seorang petani itu.
Berdasarkan keterangan beberapa tetangga
dekat, peristiwa kebakaran tersebut dipicu karena perbuatan anak sulung Sukiman
penderita keterbelakangan mental atau gangguan jiwa yang dengan sengaja
membakar pakaiannya di dalam rumah.
Untung dari peristiwa tersebut tidak ada
korban jiwa. Sukiman, beserta istri, dan ketiga anaknya selamat. Kerugian yang
diderita diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Semua perabot rumah
tangganya hangus termasuk satu buah sepeda motor. Padi hasil panen sejumlah 20
karung hanya bisa diselamatkan 7 karung saja, yang lain ikut hangus jadi debu.
Menyikapi musibah yang melanda warganya,
M.Miftakun, Kepala Desa Kalisari mengirimkan anak sulung Sukiman yang mengalami
gangguan jiwa ke Rumah Sakit Jiwa Semarang agar mendapatkan perawatan lebih
intensif dan tidak mebahayakan warga lainnya. "Kami langsung membawanya ke
Rumah Sakit Jiwa Semarang agar bisa disembuhkan disana dan bisa kembali lagi dengan
sehat," ungkap Miftakun.
Setelah kebakaran tersebut, kini
sementara Sukiman bersama istri dan kedua anaknya yang masih sekolah di SMA dan
SD itu tinggal di gubuk ala kadarnya bekas kandang kambing yang dibangun lagi
dengan gotong royong warga setempat. Namun terkadang juga menginap di rumah
saudara, terutama saat hujan turun.
Mendengar kabar peristiwa tersebut dari
Satuan Penanggulangan Bencana (Satgana) PMI Randublatung, PMI Kabupaten Blora
langsung meninjau lokasi kebakaran dan memberikan bantuan kepada korban, Senin
(19/5) siang tadi.
Dengan dipimpin langsung Ketua PMI Blora,
Ibu Umi Kulsum. PMI Blora memberikan bantuan sejumlah peralatan memasak, 4
karung beras, peralatan sekolah, pakaian pantas pakai dan dana sosial kepada
keluarga Sukiman.
"Ini semua merupakan ujian hidup
dari Tuhan untuk umat manusia agar tetap kuat menjalani kehidupan. Jenengan
harus sabar dan tetap terus bersemangat. Jenengan jangan merasa sendirian. Kita
semua ada untuk saling mendukung dan membantu ketika ada yang ditimpa
musibah," ungkap Umi Kulsum sembari memberikan bantuan.
Umi Kulsum menambahkan, semoga bantuan
ini bisa meringankan beban keluarga Bapak Sukiman. "Memang jumlahnya tidak
banyak, tetapi ini bentuk kepedulian kita terhadap sesama yang sedang mengalami
musibah," ungkapnya.
Selain menyalurkan bantuan kepada korban
kebakaran, PMI Blora juga mengadakan pengobatan gratis bagi warga setempat.
Puluhan warga antusias mengikuti pengobatan gratis yang dilaksanakan di salah
satu rumah warga. Mereka pada umumnya mengeluhkan sakit kepala
"ngelu", linu-linu, gangguan penglihatan, serta cek tekanan darah.
Warga Dukuh Soko Desa Kalisari Kecamatan Randublatung merasa senang dengan
adanya pengobatan gratis di desanya.
Agung Tri, salah satu petugas PMI Blora
mengemukakan bahwa desa-desa pelosok yang jauh dari fasilitas kesehatan memang
menjadi sasaran program pengobatan gratis yang kini sedang digalakkan PMI.
"Mereka juga berhak mendapatkan pelayanan kesehatan, terlebih Desa
Kalisari ini posisinya ada di tengah hutan yang jauh dari puskesmas dan rumah
sakit," ungkap Agung Tri.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Camat
Randublatung, Djoko Budiyono, segenap Muspika Randublatung, Ketua PMI Kecamatan
Randublatung, Rusdiyono serta segenap pengurus Satuan Penanggulangan Bencana
(Satgana) Randublatung. (rs-infoblora)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kritik dan Saran anda.