Kekerasan
antar individu merupakan bencana di seluruh dunia dan sering terjadi dalam
organisasi dan komunitas. Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Tengah
melaksanakan Lokalatih 10 (sepuluh) Promosi 10 Langkah Budaya Anti Kekerasan sebagai
salah satu tindakan untuk mencegah, mengurangi, memitigasi dan menanggapi
tindak kekerasan antar individu-fisik, seksual, emaosional dan penelantaran.
“Banyak
ditemui kasus-kasus kekerasan yang menjadi korban adalah wanita dan anak-anak. Sehingga
mendorong PMI untuk melakukan langkah nyata untuk menciptakan budaya anti
kekerasan, terutama perlindungan anak,” ujar Ori Andari, Ketua Bidang Kerjasama
dan Hubungan Luar Negeri Pengurus PMI Pusat saat membuka acara yang diikuti
oleh 70 orang peserta dari 35 kabupaten-kota di Jawa Tengah yang terdiri dari
unsur pengurus dan staf PMI se Jawa Tengah di Pusdiklat PMI Jawa Tengah,
Semarang.semalam (13/4).
Ori
berharap agar budaya anti kekerasan ini menjadi suatu code of condac (aturan bertindak) dalam kehidupan bermasyarakat. “Anak-anak
merupakan penerus bangsa memerlukan perlindungan, sehingga perlu dipersiapkan
karakter dan pendidikannya, agar cita-cita kemerdekaan Indonesia dapat tercapai,”
terangnya.
Pembukaan
dihadiri pula oleh Perwakilan IFRC (International Federation of Red Cross and
Red Cressent Societies), Canadian Red Cross (palang Merah Kanada) dan Australian
Red Cross (Palang Merah Australia). “Melalui lokalatih ini menjadi sarana untuk
bertukar pengalaman dan menciptakan budaya anti kekerasan,” ujar Judi Fairholm,
staf IFRC Kantor Perakilan Indonesia.
Ketua
PMI Jawa Tengah Sasongko Tedjo mengungkapkan bahwa PMI telah mencanangkan tahun
ini merupakan tahun kualitas dan memiliki kegiatan yang sangat luas. “Tidak
hanya mengurusi donor darah namun juga peduli dan aktif melakukan kegiatan
sosial kemanusiaan termasuk promosi anti kekerasan,” ungkap Sasongko.
10
langkah itu adalah memahami masalah, mengenali kerentanan &
resilensi/kelenturan orang, mendefinisikan instrumen perlindungan, membentuk
tim pencegahan, melakukan evaluasi risiko, mengembangkan kebijakan &
prosedur, mendidik orang dewasa, pemuda & anak-anak, menanggapi
pengungkapan kekerasan, menghadapi tantangan dan mempertahankan lingkungan yang
aman. (Nashr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kritik dan Saran anda.