Markas PMI Kabupaten Blora

Markas PMI Kabupaten Blora

HUT PMI ke 67

Selasa, 18 September 2012




AMANAT Dra. Umi Kulsum Ketua PMI KAB. Blora DALAM  APEL PERINGATAN HUT PALANG MERAH INDONESIA KE 67 SENIN, 17 SEPTEMBER 2012 Di Alun-Alun Kota Blora.
Melalui tema Youth on The Move (Gerakan yang Muda), mengajak seluruh generasi muda PMR Mula Madya, Wira dan KSR di PMI Kabupaten Blora  untuk terus peduli dengan melakukan aksi-aksi kemanusiaan. Dengan tujuan Memperingati HUT PMI ke-67, Menggalakkan aksi-aksi kemanusiaan dengan penguatan basis generasi muda, Pencitraan kiprah PMI di masyarakat dan juga membacakan sambutan ketua PMI Pusat H.M Yusuf Kalla mengajak relawan muda untuk berpartisipasi aktif di setiap gerakan kemanusiaan. Sejak dini, mereka harus didorong untuk berperan menjadi agen atau pelopor untuk menyebarkan pemahaman kepada sebayanya dan masyarakat mengenai pentingnya gerakan kemanusiaan dalam kehidupan saat ini. Karenanya “Kaum Muda sebagai Agen Perubahan” menjadi tema penting untuk terus digalakkan di momen peringatan HUT kali ini. Aksi kemanusiaan dapat diwujudkan dalam penanganan bencana, masalah kesehatan, donor darah, pelestarian lingkungan serta perubahan iklim. Bersama PMI, aksi serta komitmen Anda ikut mengangkat derajat kesejahteraan bangsa.
Kegiatan yang digelar adalah kegiatan kemanusiaan yang diarahkan dengan pelibatan generasi muda, remaja, atau komunitas anak muda yang merupakan basis terdepan dari aksi-aksi kemanusiaan. PMI Kabupaten Blora  telah melaksanakan Apel Bersama memperingati HUT PMI ke 67 yang digelar di Alun-alun Kab. Blora, dilanjatkan aksi simpatik dengan pemberian bunga kepada pengguna jalan yang lewat, yang menarik bunga tersebut hasil karya anak-anak PMR dan KSR dalam hal ini pemanfaatan limabah plastic, kegiatan lainya melaksanakan Bakti social dengan kerja bakti dilingkungan pasar kota Blora dan di tempat lain yaitu di Aula markas PMI Kab Blora juga digelar Donor Darah dengan jumlah peserta donor 65 pendonor dari PMR Wira, KSR dan Pendamping PMR dari masing-masing sekolah.


GALERY PMI

Aksi Simpatik Pemberian Bunga Hasil Pengolahan Limbah Plastik Oleh Ketua PMI Kab. Blora
















Donor Darah Dalam Rangka HUT PMI ke-67













Aksi Peduli Lingkungan Oleh PMR Di Pasar Raya BLORA.


   
                             

    Apel Dalam Rangka HUT PMI ke-67 Di Alun-alun Kota BLORA.













KEPALANGMERAHAN



KEPALANGMERAHAN

VISI & MISI
PALANG MERAH INDONESIA
Visi  PMI 
“Terwujutnya PMI sebagai Organisasi Kemanusiaan yang Profesional dan Di Cintai Masyarakat”
( Profesional berarti mempunyai kemampuan khusus dalam menjalankan kegiatan kemanusiaan dan tanggap berarti cepat mengetahui dan menyadari gejala/ kondisi yang muncul ).
Misi PMI :
1.       Menguatkan dan mengembangkan organisasi.
2.       Meningkatkan dan mengembangkan kualitas SDM.
3.       Meningkatkan kualitas pelayanan Kepalang Merahan.
4.       Mengembangkan kegiatan Kepalang Merahan yang berbasis masyarakat.
5.       Meningkatkan dan mengembangkan jejaring kerjasama.
6.       Menyebarluaskan, mengadvokasi dan melaksanakan Prinsip-Prinsip  Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah serta Hukum Perikemanusiaan Internasional.
7.       Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Bulan Sabit   Merah  Hukum Perikemanusiaan Internasional.

ARTI PALANG MERAH :
Suatu perhimpunan yang anggotanya memberikan pertolongan secara sukarela kepada setiap manusia yang sedang menderita tanpa membeda – bedakan bangsa, golongan, agama dan politik
SEJARAH
Berawal dengan pecahnya perang antara pasukan Perancis dan Italia melawan Austria pada tahun 1859 di Selferino (Italia Utara), Henry Dunant menyaksikan terjadinya perang tersebut dimana banyak korban perang yang tidak mendapat pertolongan, sehingga timbul ide atau gagasan untuk memberi pertolongan kepada korban perang tersebut. Pengalaman selama beberapa hari bergelut di medan perang, ia tuangkan di dalam buku yang ditulisnya pada tahun 1962 bejudul “ A Memory of Solferino “    (Kenangan di Solferino). Buku tersebut berkisah tentang kondisi yang ditimbulkan oleh peperangan dan mengusulkan agar dibentuk satuan tenaga sukarela yang bernaung di bawah suatu lembaga yang memberikan pertolongan kepada orang yang terluka di medan perang.

1.    KOMITE  INTERNASIONAL PALANG MERAH ( KIPM )
(International Committee of the Red Cross)
Latar belakang berdirinya
Buku kenangan di Solferino (a memory of solferino) sangat menarik perhatian masyarakat diantaranya 4 orang penduduk Jenewa, yaitu :  
1. General Dufour                   3. Dr. Theodore Maunoir
2. Dr. Louis Appia                   4. Gustave Moynier

Empat (4 ) orang tersebut bersama Henry Dunant membentuk Komite Lima (1963), mereka merintis terbentuknya KIPM yang kemudian menjadi Internasional Committee of the Red Cross (ICRC). Pada tanggal 22 agustus 1864 atas prakarsa ICRC, pemerintah Swiss menyelenggarakan suatu konferensi yang diikuti oleh 12 kepala negara yang menandatangani perjanjian Internasional yang dikenal dengan :
KONVENSI JENEWA I
v  Tentara yang terluka atau sakit harus diobati.
v  Sebagai penghargaan terhadap negara Swiss, maka lambang perlindungan menggunakan tanda Palang Merah di atas dasar putih, yang terjadi dengan mempertukarkan warna – warna federal. Lambang ini hendaknya dipakai untuk Rumah Sakit, Ambulance dan para petugas penolong di medan perang/konflik bersenjata.
Karena tanda Palang Merah diasumsikan mempunyai arti khusus, maka pada tahun 1876 simbol bulan sabit merah disahkan untuk digunakan oleh Negara-negara Islam. Kedua symbol tersebut memiliki arti dan nilai yang sama. “Konferensi Internasional Palang Merah “ yang diselenggarakan 4 tahun sekali dan dihadiri oleh ICRC, Federasi, Perhimpunan Nasional dan Pemerintah peserta peratifikasi Konvensi Jenewa tahun 1949. Pertemuan itu membahas persoalan – persoalan umum dan menampung usul – usul serta resolusi di samping mengambil keputusan. Para peserta konferensi memilih anggota Standing Commission (Komisi Tetap) yang bersidang pada waktu diantara dua konferensi Internasional.
2. FEDERASI INTERNASIONAL PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH (IFRC)       (International Federation of The Red Cross)
Latar belakang berdirinya
Dengan berakhirnya Perang Dunia I, berbagai epidemi penyakit berjangkit bencana kelaparan menjalar.  Melihat kenyataan itu, Henry P. Davidson warga negara  Amerika, merasa perlu mendirikan suatu organisasi yang menangani masalah bantuan tersebut. Organisasi ini resmi didirikan pada tanggal 5 Mei 1919 dalam suatu Konferensi  Kesehatan Internasional di Cannas Perancis. Palang Merah Indonesia termasuk anggota ke 68.

BADAN TERTINGGI ORGANISASI :
Badan tertinggi penentuan kebijaksanaan adalah disebut “General Assembly Board of Gevernors”. General Assembly atau sidang umum dihadiri oleh wakil-wakil dari semua anggota federasi dan bersidang tiap 2 tahun, Presiden Federasi dipilih tiap 4 tahun. Jika General Assembly tidak besidang, maka kebijakan tertinggi dilaksanakan oleh “Executive” yang aggotanya terdiri dari 16 Perhimpunan Nasional (dipilih berdasarkan letak goegrafis), Presiden dan Sekjen Federasi.

3. PRINSIP – PRINSIP DASAR GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH INTERNASIONAL. Semua kegiatan kemanusiaan dilandasi oleh 7 prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. Ketujuh prinsip ini disahkan dalam Konferensi Internasional Palang Merah ke XX di Wina tahun 1965. Ketujuh prinsip ini juga disahkan dalam Munas XIV Palang Merah Indonesia di Jakarta pada tahun 1986.
1.  KEMANUSIAAN ( Humanity )
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional didirikan berdasarkan keinginan memberikan pertolongan tanpa membedakan korban terluka di dalam pertempuran, berupaya dalam kemampuan bangsa dan antar bangsa, mencegah dan mengatasi penderitaan sesama manusia. Palang Merah menumbuhkan saling pengertian, kerjasama dan perdamaian abadi bagi sesama manusia.
2.   KESAMAAN ( Impartiality )
Gerakan ini tidak membuat perbedaan atas dasar kebangsaan, kesukuan, agama/kepercayaan tingkatan atau pandangan politik. Tujuannya semata – mata mengurangi penderitaan manusia sesuai dengan kebutuhannya dan mendahulukan keadaan yang paling parah.
3. KENETRALAN ( Neutrality )
Agar senantiasa mendapat kepercayaan dari semua pihak, gerakan ini tidak boleh memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, kesukuan, agama atau idiologi.
 4. KEMANDIRIAN (Independence)
Gerakan ini bersifat mandiri. Perhimpunan Nasional disamping membantu Pemerintahannya dalam bidang kemanusiaan, juga harus mentaati peraturan negaranya, harus selalu menjaga otonominya sehingga dapat bertindak sesuai dengan prinsip – prinsip gerakan ini.
5.  KESUKARELAAN ( Voluntary Service )
Gerakan ini adalah gerakan pemberi bantuan sukarela, yang tidak didasari oleh keinginan untuk mencari keuntungan apapun.
6.    KESATUAN ( Unity )
Didalam suatu negara hanya ada satu Perhimpunan Palang Merah atau Bulan Sabit Merah yang terbuka untuk semua orang dan melaksanakan tugas kemanusiaan di seluruh wilayah.
  7.    KESEMESTAAN ( Universality )
 Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional adalah bersifat semesta. Setiap perhimpunan  mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama dalam menolong sesama manusia.



HUT PMI ke-67 Kab.Blora

Kamis, 13 September 2012

Menyambut dalam rangka memeriahkan HUT PMI ke-67, PMI Kabupaten Blora akan mengadakan kegiatan kemanusiaan dan citra. Kegiatan ini melibatkan utusan sekolah PMR Mula, Madya dan Wira, KSR, staf, karyawan, Pengurus, Donor Darah Sukarela, dan mitra PMI.
Rencana pelaksanaan kegiatan Pada Hari/Tgl : Senin, 17 September 2012 :
1)    Apel bersama Waktu : 07.30 wib diikuti 500 peserta yang akan dipimpin langsung Ibu Umi Kulsum (Ketua PMI Kabupaten Blora) bertempat di Alun-alun Blora.
2)    Bhakti sosial dengan aksi kegiatan API (Antipasi Perubahan Iklim) kerja bakti di lingkungan Pasar induk Blora, dilanjutkan kampanye untuk citra PMI dengan pembagian bunga yang terbuat dari pemanfaatan limbah plastic yang dibuat oleh PMR, KSR PMI kab Blora.
3)    Donor Darah dengan target 60 orang sasaran PMR Wira dan KSR Masyarakat umum, tempat Di Aula PMI Kab Blora.
demikian disampaikan Bp. Kuswanto selaku sekretaris PMI Kab. Blora

PMI KABUPATEN BLORA BIDANG PELAYANAN KESEHATAN DAN SOSIAL

Kamis, 21 Juni 2012



A.    KEGIATAN
        Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sosial bertugas memberikan
        pelayanan kepada masyarakat, diantaranya :
             
           1.    Pelayanan Kesehatan Pertolongan Pertama (PP)
           2.    Pelayanan Kesehatan Medical Action Team (MAT)
           3.    Pelayanan Balai Pengobatan (BP)
           4.    Pelayanan Sosial dan Ambulans
B.    PERSONALIA
          Koor. Bidang Pelayanan Kes. & Sosial            : Heru Purnomo, SKep., Ners
          Pelayanan Kes. Pertolongan Pertama (PP)       : dr. CH. Edy Purnama
          Pelayanan Kes. Medical Action Team (MAT)   : dr. Guntur Wibowo
          Pelayanan Balai Pengobatan (BP)                    : dr. CH. Edy Purnama
          Pelayanan Sosial dan Ambulans                        : Anton Suwoto, Skep., Ners
C.    TUGAS DAN KEWAJIBAN
          1.   Menyusun rencana kerja bidang pelayanan kesehatan dan sosial secara tepat,
                terpadu dan profesional.
          2.   Analisa kebutuhan, faktor ancaman, dan faktor resiko pada bidang pelayanan
                kesehatan dan sosial.
          3.   Melakukan pengorganisasian bidang pelayanan kesehatan dan sosial dengan cepat
                dan tepat dalam merespon masyarakat yang berpotensi situasi darurat dan
                daerah rawan bencana.
          4.   Pelaporan kegiatan, Monitoring dan Evaluasi.

DOKUMENTASI PELANTIKAN PENGURUS PMI KAB. BLORA PERIODE TH. 2012 - 2017

Rabu, 20 Juni 2012






JUMBARA KEGIATAN POSITIF

Selasa, 19 Juni 2012


0
JUMBARA PMR adalah wadah pembinaan generasi muda PMI sekaligus sebagai kader relawan masa depan..
Dalam proses pembinaannya tersebut harus disertai dengan peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai karakter Palang Merah itu sendiri..
Dimana remaja akan lebih mengetahui, memahami, dan berprilaku sesuai dengan prinsip dasar gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional..
Selain itu sudah seharusnya diperlukan upaya pengembangan pembinaan agar nantinya mereka juga dapat berperan sebagai pendidik sebaya atau yang sering disebut dengan peer educator, yang dapat berbagi pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada teman-teman sebayanya..
Sehingga peningkatan keterampilan hidup (life skill) dapat terwujud untuk mendorong terjadinya prilaku yang positif pada kaum remaja..

MAN Blora Kontribusi Terbesar Stok Darah di PMI Kab. Blora

Senin, 18 Juni 2012


MAN Blora untuk kesekian kalinya melakukan kegiatan donor darah (30/5) bulan lalu. Acara rutin tahunan yang dihelat bersama PMI Kabupaten Blora tersebut diikuti oleh  59 siswa dan 10 guru.

Meskipun kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan, tetapi ada saja peristiwa menarik yang terjadi. Seperti yang dialami oleh Imam Zahroni siswa kelas XI IPS 2 ini mengaku baru kali pertama mengikuti donor darah. Ia merasa sangat ketakutan. Khususnya ketika ditusuk jarum suntik. Tak ayal, siswa yang juga atlet silat ini pun meminta seorang guru dan beberapa temannya untuk memegang tangan dan kakinya. Namun, setelah selesai donor darah, ia bahkan mengaku tidak merasakan ketika ditusuk jarum suntik.

“Wah, donor darah ternyata tidak sesakit apa yang saya bayangkan. Tahu-tahu sudah selesai,” papar Imam sembari tersenyum. Tentu saja peristiwa itu membuat semua yang ada di laborat kimia yang dijadikan ruang tranfusi menjadi tertawa geli.

Waka humas MAN Blora, Bambang Sulistyo, M.Pd. ketika dikonfirmasi menjelaskan bahwa kegiatan donor darah seperti ini merupakan sarana positif bagi kita untuk saling berbagi. Beberapa bulan lalu, lanjutnya, MAN Blora sebenarnya baru saja mengadakan donor darah. Ketika pada pertengahan Mei kemarin, PMI Kabupaten Blora mengaku kehabisan stok dan melayangkan surat ke MAN Blora maka permintaan itupun disambut positif.

“Kegiatan ini merupakan salah satu realisasi dari hadist nabi bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain,” jelas wakil kepala madrasah yang dikenal humoris tersebut.

Sementara itu, Kepala MAN Blora Drs H Suhamto, M.Pd. secara khusus meminta kepada H Drs H Murdiyanto yang menjadi koordinator kegiatan tranfusi darah, agar ada guru dari MAN Blora yang dilibatkan dalam kepengurusan PMI di Kabupaten Blora. “Jika hal ini bisa terealisasi, maka kegiatan transfusi darah ataupun kegiatan lainnya yang perlu melibatkan sivitas akademika MAN Blora dapat berlangsung lebih intensif,” paparnya.

Pada akhir kegiatan transfusi darah, Murdiyanto menyambut baik usulan Kepala MAN Blora. Ia menegaskan bahwa MAN Blora merupakan salah satu lembaga pendidikan yang cukup banyak memberikan kontribusi untuk stok darah PMI Kabupaten Blora. “Terus terang, kami kehabisan stok. Di madrasah ini, kami bisa memperoleh 69 kantong darah. Jumlah ini melebihi target kami yang memperkirakan mendapatkan 40 sampai dengan 50 kantong darah,” tegas Murdiyanto. (Sugiharto)
  

DONOR DARAH


6 Warga blora menerima sertifikat dan pin yang bertuliskan Donor darah mereka adalah M Hardono PDAM blora ) ,Agus  Supriyanto (Swasta ) ,Paryadi ( Swasta ) , Wahon( o ( Wartawan ) , Sarwoko ( Penjaga SD tutup blora ), serta Irwan Kusuma ( Swasta) . Melalui staf PMI blora Endang menjelaskan , Pin dan juga sertifikat di berikan saat peringatan HUT ke 50 PMI Jateng belum lama ini , ke 6 orang tersebut lanjut Endang di nilai aktif mendonorkan darah setiap dua setengah bulan sekali . diharapkan bagi masyarakat blora dan sekitar nya dapat menyumbang kan darah nya untuk sesama .

PELANTIKAN PENGURUS PMI Kab. Blora Masa Bhakti Tahun 2012-2017



Pengurus PMI Kab. Blora Masa Bhakti Tahun 2012-2017 Dilantik

Posted by administrator on 2012-06-14 17:40:15



Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Kab. Blora masa bhakti 2012-2017 secara resmi dilantik. Pelantikan dan serah terima kepengurusan PMI Kab. Blora dari pengurus lama ke pengurus baru bertempat di pendopo rumah dinas Bupati Blora, Kamis (14/6).
Acara dihadiri Bupati Blora, Ketua PMI Prov. Jateng, Kepala SKPD, Camat se Kab. Blora, Tim Penggerak PKK Kab. Blora, Karyawan dan PMI kecamatan se Kab. Blora.
Pengurus baru adalah Dra. Umi Kulsum Djoko Nugroho selaku Ketua, Wakil Ketua I Jarot Sugiharto, A.Kep, M.Kes, Wakil Ketua II dr. Sony Suharsono, Sekretaris I kuswanto, S.kep, Sekretaris II Dwi Puji Rahayu, SE, MM, Bendahara Ir. Wahyu Agustini, SE, M.Si, dan 5 (lima) orang anggota diantaranya Drs. Komari, M.Pd, Heru Purnomo, S.Kep, NS,
Drs. Sugiyono, M.Si, Drs. Djoko Murwanto, Catur Agus Irianto, S.Sos, M.Si.



Bupati Blora, Djoko Nugroho yang juga Pelindung PMI Kab. Blora dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat atas dilantiknya pengurus baru dan terima kasih kepada pengurus lama. “Atas nama Pemerintah Kabupaten Blora saya mengucapkan selamat atas dilantiknya pengurus dewan pengurus PMI Kab. Blora yang baru dan terima kasih kepada pengurus lama atas pengabdiannya kepada Pemerintah Kabupaten Blora,” tuturnya.

Djoko Nugroho mengatakan PMI adalah
organisasi yang melaksanakan tugas luar biasa. Bupati berharap agar pengurus yang baru bisa melaksanakan tugas dengan betul dan ikhlas. “Kepada kepala SKPD, Camat untuk bisa menggalang dan membatu kerja dari PMI,” imbuhnya.

Dalam acara tersebut juga diselenggarakan orientasi kegiatan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional yang diikuti Pengurus Baru, Karyawan PMI dan PMI kecamatan. (DPPKKI Kab. Blora)

Fasilitas Kesehatan


Kesehatan

Fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Blora :
 

Facebook PMI Blora

Daftar Tamu