MAN Blora untuk kesekian kalinya melakukan kegiatan
donor darah (30/5) bulan lalu. Acara rutin tahunan yang dihelat bersama PMI
Kabupaten Blora tersebut diikuti oleh 59
siswa dan 10 guru.
Meskipun kegiatan ini merupakan agenda rutin
tahunan, tetapi ada saja peristiwa menarik yang terjadi. Seperti yang dialami
oleh Imam Zahroni siswa kelas XI IPS 2 ini mengaku baru kali pertama mengikuti
donor darah. Ia merasa sangat ketakutan. Khususnya ketika ditusuk jarum suntik.
Tak ayal, siswa yang juga atlet silat ini pun meminta seorang guru dan beberapa
temannya untuk memegang tangan dan kakinya. Namun, setelah selesai donor darah,
ia bahkan mengaku tidak merasakan ketika ditusuk jarum suntik.
“Wah, donor darah ternyata tidak sesakit apa yang
saya bayangkan. Tahu-tahu sudah selesai,” papar Imam sembari tersenyum. Tentu
saja peristiwa itu membuat semua yang ada di laborat kimia yang dijadikan ruang
tranfusi menjadi tertawa geli.
Waka humas MAN Blora, Bambang Sulistyo, M.Pd.
ketika dikonfirmasi menjelaskan bahwa kegiatan donor darah seperti ini
merupakan sarana positif bagi kita untuk saling berbagi. Beberapa bulan lalu,
lanjutnya, MAN Blora sebenarnya baru saja mengadakan donor darah. Ketika pada
pertengahan Mei kemarin, PMI Kabupaten Blora mengaku kehabisan stok dan
melayangkan surat ke MAN Blora maka permintaan itupun disambut positif.
“Kegiatan ini merupakan salah satu realisasi dari
hadist nabi bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain,”
jelas wakil kepala madrasah yang dikenal humoris tersebut.
Sementara itu, Kepala MAN Blora Drs H Suhamto,
M.Pd. secara khusus meminta kepada H Drs H Murdiyanto yang menjadi koordinator
kegiatan tranfusi darah, agar ada guru dari MAN Blora yang dilibatkan dalam
kepengurusan PMI di Kabupaten Blora. “Jika hal ini bisa terealisasi, maka
kegiatan transfusi darah ataupun kegiatan lainnya yang perlu melibatkan sivitas
akademika MAN Blora dapat berlangsung lebih intensif,” paparnya.
Pada akhir kegiatan transfusi darah, Murdiyanto
menyambut baik usulan Kepala MAN Blora. Ia menegaskan bahwa MAN Blora merupakan
salah satu lembaga pendidikan yang cukup banyak memberikan kontribusi untuk
stok darah PMI Kabupaten Blora. “Terus terang, kami kehabisan stok. Di madrasah
ini, kami bisa memperoleh 69 kantong darah. Jumlah ini melebihi target kami
yang memperkirakan mendapatkan 40 sampai dengan 50 kantong darah,” tegas
Murdiyanto. (Sugiharto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kritik dan Saran anda.