Satgana Melatih Mental Untuk Menolong
Tidak semua pelajar dan remaja saat ini identik dengan sikap
individual dan tidak peduli terhadap sesama. Nyatanya beberapa pelajar SMA saat
ini bahkan sibuk dengan kegiatan sosial dan kemasyarakatan. Bahkan mereka
sangat menikmati nya. Itulah salah satu yang ditunjukkan oleh mereka saat
memilih bergabung dengan relawan Satuan Tanggap Bencana (Satgana) Palang Merah
Indonesia (PMI)Blora. Para anggota Satgana mengakui bahwa selain mendapatkan
banyak ilmu dan teman, pengalaman saat berada di lokasi bencana sangat mendalam
mereka rasakan, selain itu kepedulian terhadap sesama menjadi bekal mereka
ditengah-tengah budaya hedonis remaja saat ini.
"Melalui Satgana kami ingin membuktikan bahwa pelajar
saat ini masih memiliki kepekaan dan kepedulian sosial terhadap masyarakat,"
ungkap Anton Moedji yang menjadi Satgana di Kecamatan Cepu ini.
Dia merasakan betul bahwa kegiatan kemanusiaan kerap sekali
mereka laksanakan mulai dari membantu pertolongan saat ada kebakaran, membantu
masyarakat yang terkena korban banjir atau yang lain, serta mendirikan posko
untuk event-event tertentu seperti saat Tahun Baru, Lebaran dan juga saat ini
membuka posko peduli bencana. Serta bagaimana bahu membantu saat terjadi
kebakaran suatu rumah.
Hal yang sama diungkapkan oleh Agung Tri yang juga anggota
Satgana Kecamatan Cepu, Melalui serangkain kegiatan itulah, jiwa dan semangat
pengabdian untuk selalu membantu dan menolong selalu tumbuh bahkan semakin
besar. Sebab tanpa adanya sikap itu maka Satgana tidak akan bisa eksis dan
berkiparah di masyarakat dengan baik.
"Saya merasa senang bisa bergabung dengan Satgana, bisa
membantu masyarakat dan bangsa melalui aksi nyata ini," ujar Rina anggota
Satgana lainnya.
Siswa SMA ini bahkan senang sebab bisa juga mendapatkan
pengetahuan akan pertolongan pertama sehingga bisa menjadi bekal bagi dirinya,
serta pengalaman langsung di lapangan menjadi hal yang tidak bisa dilupakan dan
itu hanya bisa diperolehnya menjadi bagian dari relawan Satgana PMI.
Karinda anggota Satgana lainnya menambahkan pengalaman yang
tidak bisa dia lupakan adalah saat ikut bertugas di Posko Mudik, sebab ditengah
menjalankan puasa ikut bertugas dan memberikan pertolongan kepada para
pengendara yang kebetulan membutuhkan bantuan kesehatan di Posko. "Ini
adalah pengalaman yang luar biasa, belum lagi saat ikut membantu terhadap
korban banjir," tandasnya.
Partono anggota Satgana lainnya mengatakan bahwa semangat
sosial dan kemanusian untuk selalu menolong terhadap sesama menjadi hal yang
tidak bisa dipisahkan, bahkan bukan saja aksi memberikan pertolongan kepada
korban musibah bencana. Tetapi juga aksi sosial lainnya sering dilakukan
seperti halnya melakukan penghijauan disejumlah titik, dan juga ikut serta
kegiatan gotongroyong yang ada di lingkungan. Seperti yang baru-baru ini
dilaksanakan dengan bersama-sama menguruk jalan berlubang yang ada di jalur
Randublatung. "Kami ingin agar masyarakat juga tergerak dengan apa yang
kami lakukan, serta para pelajar dan pemuda untuk juga bisa ikut bergabung
dengan kegiatan positif yang kami lakukan," ungkapnya. (Sugie Rusyono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kritik dan Saran anda.