Markas PMI Kabupaten Blora

Markas PMI Kabupaten Blora

PMI Bantu Korban Kebakaran Di Dukuh Soko Desa Kalisari Kecamatan Randublatung

Senin, 26 Mei 2014




BLORA. Musibah memang sering muncul secara tiba-tiba tanpa bisa diterka. Itulah yang dialami keluarga Sukiman, warga Dukuh Soko Desa Kalisari Kecamatan Randublatung Blora. Sabtu lalu (17/5) sekitar pukul 03.30 WIB pagi hari rumah Sukiman terbakar dan hal itu sontak membuat warga desa di tengah hutan jati tersebut panik.

Dengan peralatan seadanya, saudara dan tetangga membantu memadamkan api dengan mengambil air dari sungai yang tidak jauh dari tempat kejadian. Namun karena rumah terbuat dari kayu maka api pun dengan cepat menghanguskan semua bangunan rumah seorang petani itu.

Berdasarkan keterangan beberapa tetangga dekat, peristiwa kebakaran tersebut dipicu karena perbuatan anak sulung Sukiman penderita keterbelakangan mental atau gangguan jiwa yang dengan sengaja membakar pakaiannya di dalam rumah.

PMI Blora Peduli Bocah Difabel

PMI sebagai organisasi kemanusiaan memiliki mandat untuk memberikan pelayanan kemanusiaan kepada masyarakat. PMI Kabupaten Blora melakukan kunjungan dan pemberian bantuan kepada Tegar, bocah yang terlahir tanpa memiliki dua buah tangan di Dukuh Banaran, Kelurahan Randublatung, Kecamatan Randublatung, kemarin (21/5).
Ketua PMI Blora, Umi Kulsum didampingi pengurus lain memberikan bantuan kepada Sujatmiko, orang tua Tegar. “Bantuan ini tidaklah seberapa, namun perhatian dan kepedulian terhadap sesama yang perlu diutamakan,” ujar Umi Kulsum saat menyerahkan bantuan berupa makanan dan beberapa kebutuhan harian lainnya.
Tegar kini berusia 6 tahun ini memiliki nama lengkap Tegar Al Amin ini sudah ditinggal ibunya merantau sejak masih balita. Sejak kecil dia hanya tinggal bersama sang bapak di rumah sederhana dua petak berukuran 4 meter x 5 meter yang dibagi dua menjadi ruang tamu dan kamar sekaligus dapur.
Sempat ada tawaran untuk memasukkan Tegar ke SDLB di Kecamatan Jepon. Tetapi Sujatmiko belum rela memasukkan anaknya ke SDLB yang jaraknya cukup jauh dari Randublatung itu. "Saya pasrah dengan keadaan ini. Saya takut nanti anak saya di sekolah malah menjadi bahan ejekan teman-temannya," ungkap Sujatmiko yang sehari-hari berjualan pentol keliling kampung memakai sepeda.
Heri, teman bermain Tegar mengungkapkan bahwa bocah kecil ini tidak pernah tampak sedih ataupun minder. "Setiap hari dia bermain dengan teman-temannya. Para tetangganya pun semua baik kepadanya," katanya. (Wahid-07)

YANG MUDA YANG BERDONOR Dari Jateng Untuk Negeri

Selasa, 06 Mei 2014





Palang Merah Indonesia Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan pencanangan Gerakan Yang Muda Yang Berdonor sebagai suatu gerakan moral untuk generasi muda melakukan kegiatan kemanusiaan, pada 3 Mei 2014 di Gradhika Bhakti Praja, Kantor Gubernur Jawa Tengah Semarang.
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) M Jusuf Kalla menyebutkan Jawa Tengah (Jateng) berkontribusi 10 persen terhadap kebutuhan darah nasional yang mencapai lima juta kantong darah per tahun. "Persediaan dan kebutuhan darah sekarang ini sekitar lima juta kantong darah per tahun. Itu angka secara nasional," katanya usai pencanangan Gerakan Yang Muda Yang Berdonor (YMYB).
Pencanangan Gerakan YMYB yang diprakarsai PMI Jateng tersebut dilakukan Jusuf Kalla dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dengan melibatkan sekitar 3.500 anak muda, dari unsur pelajar, mahasiswa, dan relawan.
Ia mengapresiasi gerakan YMYB yang mampu menyedot partisipasi ribuan anak-anak muda untuk mendonorkan darahnya melalui PMI, seraya menyebutkan sebagai gerakan donor darah paling massal yang pernah dihadirinya. "Saya bilang tadi. Inilah donor darah massal, paling massal yang pernah saya hadiri. Bisa (menghimpun, red.) kira-kira 2.500-3.000 kantong darah. Sebab, semua kabupaten/kota datang untuk gotong royong," katanya.
Dalam kesempatan itu, JK mengatakan secara umum kebutuhan darah secara nasional sudah tercukupi oleh pasokan darah dari seluruh daerah, termasuk pasokan jika sewaktu-waktu terjadi kejadian atau bencana alam. "Sekarang, (kebutuhan darah, red.) sudah hampir dipenuhi semua daerah. Tidak ada masalah. Kecuali, memang kalau bulan puasa. Kita tidak mengharap ada bencana, tetapi kalau ada bencana, kami siap," kata JK.
 

Facebook PMI Blora

Daftar Tamu